Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Cara Ubah Kebiasaan Buruk

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatu para readers. Tema yang kita bahas kali ini adalah tentang sesuatu yang bernama ' HABITS ".  picture from google Yak habits dalam bahasa indonesia berarti kebiasaan, yang kebiasaan itu selanjutnya kita definisikan sebagai sesuatu yang biasa kita lakukan. Sebagai contoh pernah gak sih kalian ketemu sama orang yang fasih banget bisa bahasa padahal dia bukan orang Arab? Atau ada orang yang ahli banget dalam hal tertentu misalnya seorang koki jago banget masak makanan enak, sedangkan kita sendiri jangankan masak makanan yang aneh - aneh, goreng telur aja gosong. Atau contoh lain ada orang yang dalam seminggu bisa ngabisin kurang lebih 5 buku, sedangkan kita boro - boro 5 buku, baca buku baru awal aja udah ngantuk, betul apa betul? hehehe Nah itu sedikit contoh yang sering kita temui dalam kehidupan sehari - hari. Pertanyaannya yang muncul adalah kenapa mereka bisa ahli banget sedangkan kita tidak? Jawabannya terletak pada &#

Sepenggal Kisah 'Badiuzzaman Said Nursi'

picture from google Diawali dari kisah seorang pengembala kambing yang sangat jujur bernama Mirza. Suatu hari Mirza sedang mengembalakan kambingnya untuk mencari makan di ladang yang cukup jauh dari rumahnya. Mirza sangat memperhatikan kehalalan yang dikonsumsi tidak hanya untuk dirinya dan keluarganya tapi juga untuk kambing peliharaannya, itulah pesan dari ayahnya. Mirza berasal dari keluarga berbangsa Kurdistan. Generasi Mirza adalah keturunan keempat dari dua bersaudara yang dikirim dari Cizre di Tigris untuk berdakwah dan menyebarkan agama di kawasan itu. Abdullah, ayah Mirza masih memiliki garis keturunan dengan Ahlul Bait, oleh karenanya ayah Mirza sangat disiplin mendidik Mirza dan adik – adiknya dengan ilmu agama. Abdullah adalah seorang petani biasa dan memiliki beberapa ekor kambing yang setiap harinya di kembalakan oleh Mirza. Biasanya Mirza mengembalakan kambingnya setelah subuh, ia rela berjalan cukup jauh demi kambingnya mendapatkan makanan yang halal. Suatu hari k

Titik Balik 2

Keesokaan harinya, Aryani pergi ke sekolah yang dijelaskan oleh pak Andi kemarin. Ia datang pada hari jum’at dan pukul 08.00 WIB sesuai jadwal yang diberikan oleh pak Andi atas kesepakatan dengan kepala SMP tersebut. “Assalamu’alaikum, ada keperluan apa ya mbak?” sapa satpam sekolah dengan nada ramah. “Wa’alaikumussalam pak, saya Aryani calon guru fisika baru pak, saya ingin bertemu dengan kepala sekolah, kemarin sudah buat janji.” Jelas Aryani “Oh baik mbak kalo gitu, mari saya antar ke ruangan kepala sekolah.” Kata satpam sekolah sambil berjalan menuju ke ruangan kepala sekolah. “Baik pak, terima kasih.” Jawab Aryani sambil mengikuti satpam sekolah berjalan ke ruang kepala sekolah. Tidak berjalan terlalu jauh dari pos satpam, kemudian Aryani dan satpam sekolah tiba di depan ruang kepala sekolah. “Assalamu’alaikum Pak.” Kata satpam sekolah sambil mengetuk pintu. “Wa’alaikumussalam.” Jawab kepala sekolah santun. “Ini pak, ada bu Aryani katanya calon gu

Pendidikan Berbudaya atau Budaya Berpendidikan

picture from google Pendidikan adalah sebuah kata yang tidak asing dalam benak dan pikiran sesesorang diera globalisasi ini. Apalagi dizaman yang sudah modern, tentunya pendidikan sudah menjadi sebuah kebutuhan seluruh umat manusia tanpa terkecuali. Menurut Sri Martini (2013) dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Ilmu Pendidikan” dijelaskan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang dapat digunakan merealisasi bakat-bakat yang dibawa manusia sejak lahir (talenta, teori konvergensi), sehingga manusia mempunyai keterampilan yang dapat digunakan untuk menghidupi dirinya (profesi). Tokoh nasional Ir. Soekarno dan Ki Hajar Dewantara juga menyebutkan, “Satu-satunya yang dapat mengubah nasib bangsa hanyalah pendidikan.” Karena dari pendidikanlah semua berasal, misalnya kini orang dapat dengan mudah menikmati cahaya penerangan dengan menggunakan listrik. Kemudian bermunculan banyak politisi yang mendukung demokrasi pemerintahan dalam suatu bangsa. Beberapa contoh yang dise

Dimuliakan atau Disamakan

Assalamu'alaikum para readers, yang semoga selalu dalam rahmat dan lindungan Allah. Alhamdulillah masih berkesempatan untuk mengisi blog lagi. Nah karena kebetulan hari ini bertepatan dengan Hari Kartini atau yang lebih sering dikenal dengan hari emansipasi wanita, jadi hari ini kita sedikit bahas tentang wanita yah gais.. Sebenarnya sih udah lama saya mau buat tulisan terkait peran wanita itu sendiri, tapi seperti yang sudah sudah mood selalu menjadi kendala. *jangan ditiru ya.. Yasudah langsung kita bahas saja ya gais biar gak kepanjangan prolog.. Oke kita mulai dari sejarah wanita di berbagai negara. image from google

Titik Balik 1

Sebuah pesan masuk dalam chat WA Aryani berisi info lowongan kerja. Aryani adalah seorang freshgraduate yang baru saja tiga pekan lalu diwisuda. Sudah sejak awal ia diwisuda, ia melamar di berbagai instansi,mulai dari instansi yang linear dengan pendidikan terakhirnya sampai instansi yang menerima berbagai jurusan, namun belum membuahkan hasil yang ia harapkan. Aryani adalah seorang lulusan LPTK atau yang biasa dikenal dengan keguruan, tapi bukan berarti orang yang lulusan keguruan kelak akan menjadi guru, banyak teman sekampus atau seprodinya yang bekerja di perusahaan dari berbagai bidang. Pesan yang baru diterimanya itu adalah lowongan dari salah satu sekolah islam terenal di kotanya. Tanpa berpikir panjang Aryani langsung menghubungi contact person yang ada pada pesan tersebut. “Wa’alaikumussalam, besok bisa langsung ke yayasan pusat untuk test jam 8 pagi.” Sebuah pesan balasan baru saja diterima oleh Aryani setelah ia menunaikan shalat Maghrib. Dengan semangat namu

Rezeki Udah Ada yang Ngatur, Terus Ngapain Kerja?

Assalamu'alikum warrahmatullahi wabarakatu.. Alhamdulillah saya bisa kembali lagi menyapa para readers sekalian.. Kayak banyak aja yang bakal baca hehehe. Tema kali ini agak membuat kita mikir nih, sebenernya udah lama mau sharing soal rejeki karena banyak banget mungkin yang bertanya - tanya  terkait konsep rejeki itu sendiri. Oh iya saya dapet ilmu ini dari kajian yang saya hadiri di Yuk Ngaji Jakbar (kebetulan dekat dengan rumah saya) dan trainernya saat itu adalah Mas Asep Suwandi. Ada beberapa sumber lain juga yang saya ambil yaitu dari ceramahnya Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Abdul Somad (silahkan cari sendiri di channel youtube dan akun ig nya). Nah tanpa perpanjang prolog langsung aja ya kita bahas.. cekidot.. picture from google