Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

TENTANG MASA DEPAN

  “Aku kalau udah gede nanti mau jadi dokter, biar bisa nyembuhin orang yang sakit dan gak punya uang.” Itulah kira – kira perkataan polos seorang anak kecil kepada ibunya, atau gurunya atau bahkan temannya perihal cita – cita. Seharusnya memang perkataan itu terpatri tetap sampai si anak dewasa, tapi faktanya banyak yang ketika dewasa dan mengetahui dunia seperti apa malah jadi mundur dan menyerah. Tak sedikit juga yang memberi batasan diri “Kayaknya gue gak bisa deh jadi dokter.” atau “Jadi dokter itu harus pinter, banyak duit, sekolahnya lama, gue mana bisa.” dan kata – kata lain yang memberi batasan kepada diri kita sendiri. Sebenarnya kita mungkin bisa saja berusaha lebih keras dan lebih maksimal untuk mewujudkan cita – cita polos masa kecil kita, tapi alih – alih berkata harus realistis kita justru membatasi diri kita sendiri. “Masa depan itu hanya Allah yang tahu, kitamah sebagai hamba tinggal jalanin aja.” Si anak yang kini sudah beranjak dewasa dan mulai mempelajari kehidupa

Kisah Meja Makan

Meja makan, berbicara soal meja makan, banyak yang kurang memahami makna dari sebuah meja makan ini di dalam rumah. Ya, saya baru menyadari makna itu beberapa bulan silam, tepatnya dari sebuah keluarga yang termasuk dalam kalangan berada,  dimana saya berkesempatan langsung merasakan makna dari meja makan dalam sebuah keluarga. Awal mula, saya selalu beranggapan bahwa semua keluarga yang berasal dari kalangan menengah keatas meja makannya hanya luas tanpa pernah diisi penuh oleh seluruh anggota keluarga. Yups, sebuah generalisasi yang sering kali ditampilkan dalam sebuah sinetron atau film. *maklum salah satu korban* Tentu bukan tanpa alasan saya berpikir demikian, karena menurut saya sangat masuk akal apabila orang elite itu sibuk dengan kegiatannya masing - masing, bahkan mungkin mereka beranggapan keluarga itu bukan prioritas. Ayah sibuk rapat sana sini, ibunya pun tak mau kalah, anaknya les sana sini, ini apabila si anak melampiaskan ke arah yang benar, kalau tidak.. ah sudahlah te