Langsung ke konten utama

Dimuliakan atau Disamakan

Assalamu'alaikum para readers, yang semoga selalu dalam rahmat dan lindungan Allah. Alhamdulillah masih berkesempatan untuk mengisi blog lagi. Nah karena kebetulan hari ini bertepatan dengan Hari Kartini atau yang lebih sering dikenal dengan hari emansipasi wanita, jadi hari ini kita sedikit bahas tentang wanita yah gais.. Sebenarnya sih udah lama saya mau buat tulisan terkait peran wanita itu sendiri, tapi seperti yang sudah sudah mood selalu menjadi kendala. *jangan ditiru ya..

Yasudah langsung kita bahas saja ya gais biar gak kepanjangan prolog..
Oke kita mulai dari sejarah wanita di berbagai negara.
image from google


Kita mulai dari Negara Yunani, sebuah negara yang dikenal sebagai negara yang banyak melahirkan ilmuwan hebat, mulai dari Aristoteles, Plato, Socrates dan lainnya (koreksi kalau ada yang salah ya..). Iya banyak ilmuwan hebat lahir disini, tapi justru sejarah mencatat bahwa di negara ini wanita diperlakukan sangat tidak terhormat. Wanita dari kalangan elite diperlakukan selayaknya tahanan, ia disekap di istana, sedangkan wanita dari kalangan bawah malah dijadikan komoditi untuk diperjual belikan. Tugas wanita pada masa ini adalah sebagai pemuas kaum pria saja.

Selanjutnya kita pindah ke negara Romawi, negara yang terkenal dengn peradabannya yang besar pada zaman sebelum hadirnya Islam, tapi ironisnya sejarah mencatat bahwa kedudukan wanita saat peradaban Romawi tidak jauh berbeda dengan Yunani. Wanita saat itu kedudukannya sebanding dengan budak yang tugasnya menyenangkan dan menguntungkan tuannya, wanita tidak diizinkan mengambil bagian dalam segala urusan. 

Kita bergeser ke India, pada masa India Kuno kedudukan wanita hanya sebagai barang pelengkap bagi kaum pria. Bahkan dikenal istilah Sumangali dharma yang berarti kesetiaan dan pelayanan seksual penuh seorang istri kepada suaminya. Bahkan dalam tradisinya seorang istri memanggil suaminya "yang mulia", dan jika suaminya, maka setiap janda harus melakukan tradisi SATI yaitu membunuh dirinya sendiri sebagai pengabdian kepada suaminya.

Kita lanjut ke Negera Cina. Dalam sejarah Cina Kuno seorang anak perempuan tidak mendapat tempaat yang wajar didalam keluarganya. Mereka menderita sejak masa kanak - kanak, bahkan dalam keluarga miskin gadis - gadis dijual sebagai budak kepada keluarga kaya atau bahkan malah diperbudak oleh keluarganya sendiri.

Kita masuk ke Arab, masa dimana Arab masih dalam keadaan Jahiliyah belum hadirnya Islam. Bahkan pada masa itu orang - orang Arab sangat malu kalau ia memiliki anak perempuan, maka banyak anak perumpuan yang dikubur hidup - hidup karena apabila ia membesarkan anak perempuannya itu berarti menanggung aib keluarga. Astagfirullah..

Di Eropa yang saat ini sangat terkenal sebagai bangsa yang hebat. Sesungguhnya di Eropa pernah ada pembantaian besar - besaran terhadap kaum wanita. Saat itu sedang terjadi wabah penyakit, nah menurut kepercayaan orang Eropa saat itu, sihir adalah sumber dari semua musibah yang ada. Mereka percaya bahwa wanita lah tempat menampung setan dan roh, oleh karena itu mereka membakar wanita hidup - hidup. 

Dari sejarah yang kita ketahui tersebut maka munculah gerakan kesetaraan gender, dimana kaum feminis menginginkan wanita mempunyai hak yang sama seperti laki - laki. Padahal dalam Islam wanita sudah amat sangat dimuliakan. Islam telah mengatur wanita dengan sebaik - baiknya dimana wanita seperti berlian. Kalian tau kan berlian adalah sebuah benda yang sangat mahal harganya dimana tidak semua orang bisa membeli dan memilikinya. Itulah wanita dalam Islam dimana tidak sembarang orang bisa menyentuhnya, wanita benar - benar dijaga dalam islam maka kemanapun ia pergi ia harus didampingi dengan mahramnya. Hal tersebut bukan membuat wanita menjadi tidak bebas tapi justru untuk menjaga kemuliaan wanita supaya wanita terlindungi dan aman saat beraktivitas. Wanita diminta menutup aurat seluruh tubuh kecualu wajah dan telapak tangan supaya tidak semua orang bisa seenaknya melihat keindahan tubuhnya. Itulah sebagian kecil contoh dari cara Islam memuliakan wanita.

Nah kita bahas ke Ibu Kartini. Raden Ajeng Kartini adalah salah seorang wanita keturunan bangsawan pada masa penjajahan Belanda. Kartni merasa wanita juga harus mendapatkan pendidikan yang layak saat itu. Dan R.A. Kartini mendapatkan inspirasi untuk berjuang itu justru dari pengajian. Jadi pada suatu hari Kartini menghadiri pengajian yang diberikan oleh KH Soleh Darat, seorang ulama besar yang juga merupakan guru dari KH Hasyim Ashari. Pada pengajian itu Kyai Soleh membahas makna Al Fatihah yang membuat Kartini tertarik dengan cara sang Kyai menjelaskan cara hidup dan membumi. Berawal dari situlah kemudian Kartini mulai menuliskan surat kepada temannya di Belanda yang kumpulan suratnya nanti dikenal dengan "Habis Gelap Terbitlah Terang" terkait memuliakan kaum wanita di negaranya yang sedang dijajah.

Jadi, Kartini bukan meminta untuk wanita Indonesia disamakan haknya dengan kaum pria, tapi beliau ingin wanita dimuliakan, layaknya Islam memuliakan wanita. Maka dari itu, kita haruslah mempelajari kisah Kartini dan terus menginspirasi, serta ambil peran sesuai kemampuan masing - masing yang jelas tidak boleh bertentangan dengan syari'at. Itu juga sebagai pengingat saya pribadi.

Itulah sedikit penjelasan yang saya ketahui, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyampian, semoga dapat bermanfaat untuk para reader.

Wassalam.

Sumber :
Siaw, Felix. 2018. Wanita Berkarir Surga. Jakarta : Alfatih Press
Instagram @gen.saladin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buat Apa Susah-susah Belajar, Ujungnya Gak Kepake!

  picture from google “Ngapain sih kita belajar integral, matriks, turunantoh ujungnya kalo beli siomay gak akan ditanyain integral sama abangnya!” Celetuk seorang siswa dalam sebuah kelas setelah selesai pelajaran matematika. “Iya kalo di fisika juga sama, ngapain coba kita pusing – pusing belajar gerak parabola, emang ada atlet basket yang mau shooting ngitungin sudutnya dulu, kecepatannya berapa biar bisa masuk ke ring, yang ada keburu diambil lawan bolanya” tambah temannya yang lain. Yups, setiap pelajar pasti pernah memikirkan hal ini. Pasalnya mereka merasa apa yang mereka pelajari tidak berguna untuk kehidupan mereka. Udah pusing – pusing, tapi gak bermanfaat kan kayak sia – sia perjuangan. Eiitsss, tapi jangan buru – buru menghakimi, sesuatu yang kita pelajari itu sia – sia, karena sesungguhnya belajar apapun itu tidak akan sia – sia. Lantas akan muncul pertanyaan ‘Buat apa kita pelajari itu semua kalo gak kepake buat kehidupan kita?’ Oke, buat para pelajar yang sed...

LEMAHNYA IMAN

  picture from google Pernah gak sih kalian merasa, kok hidup gua gini – gini aja ya? Atau merasa kok hidup dia banyak banget ya Allah kasih privilege sedangkan gua nggak? Atau pikiran – pikiran lainnya yang bisa buat efek negative justru di hidup kalian. Yups pasti semua orang pernah merasa seperti itu. Tapi tahukah kalian, kalau pikiran seperti itu hadir dari lemahnya iman kita sama Allah. Astagfirullah. Sebelum ke bahasan selanjutnya, saya disclaimer dulu, kalau saya menuliskan ini bukan berarti iman saya sudah kuat atau saya sudah paling taqwa. Sungguh tidak sama sekali seperti itu, tapi saya tuliskan hal ini justru buat jadi pengingat buat saya pribadi. Oke kita langsung ke topic kali ini. Dan mohon maaf kalo agak sedikit curcol, heheh Jadi beberapa bulan silam saya merasa hidup saya seperti kehilangan arah karena satu dan lain hal, yang tak perlu saya ceritakan disini. Singkat cerita saya pun merasa bingung terkait ‘apa tujuan hidup saya sebenarnya’ padahal kalo saja...

AKU MALU

  Karya : Arum Setyarini   Aku malu Ketika di bumi Palestina umat bersatu Aku hanya bisa menggerutu Atas masalah remeh temehku yang tak sepadu Dan aku tak sanggup membantu Juga bibirku begitu kelu Untuk mereka yang tengah memperjuangkan agama – Mu   Aku sungguh malu pada mereka Anak – anak, orang tua, dan pemuda yang menjadi syuhada Yang sudah mendapat balasan surga Sementara aku, yang masih berusaha menyembuhkan luka Luka yang amat tak seberapa Dibanding dengan mereka yang ada di jalur Gaza   Aku teramat malu pada mereka Karena merasa iba pada warga Palestina Padahal sebaliknya Mereka yang mempertahankan Al Aqsa secara nyata Sejatinya begitu dekat dengan surgaNya Sementara aku, yang hisabnya entah bagaimana Disini, hanya bisa merangkai kata Tak lupa mengirim untuaian doa   Aku benar – benar malu Disana mereka menghidupkan malam dengan begitu menggebu Di sepuluh malam terakhir Ramdhan- Mu Dengan perlengka...