Assalamualaikum kawan.. kembali lagi dengan cerita-cerita
saya yang konyol mungkin hehe
Ya kali ini saya ingin berbagi cerita ketika saya ingin ke
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta kejadian tepatnya terjadi pada hari jumat
tanggal 16 januari 2015. Saya pergi kesana bersama ketua bemj fisika pada saat
itu (sebut saja kak elno).
Jadi gini ceritanya kami pergi kesana kurang lebih pukul 11
siang dari kampus A UNJ. Kami naik motor dan diantara kami ceritanya belum ada
yang tau letak dinas pendidikan provinsi DKI Jakarta berada dimana. Ketika
dalam perjalanan kami isi dengan obrolan santai, dan saya pun sempat menanyakan
seperti ini ke kak elno, “kak, kakak tau dimana dinas pendidikan provinsi DKI
Jakarta?”, kak elno menjawab, “daerah Kuningan rum, tapi kakak juga gak tau
tepatnya dimana.”
Saya pun bilang, “oh yaudah kalo gtu nanti kita pake peta
manual aja kak, tanya sama orang.” Nah untungnya jakarta belum pada puncak
kemacetan tak lama kami sampai di daerah kuningan, dan kami tidak tau lagi
harus kemana. Kami pun memutuskan untuk bertanya kepada bapak-bapak. Bapak itu
memang sempet kebingungan ketika ditanyai, namun bapak itu menunjukan sebuah
jalan dan tanpa pikir panjang kami
mengikuti arahan dari bapak itu dan ternyata kami justru diarahkan ke
Diklat
bukan ke dinas pendidikan. Kami pun menyadari bahwa kami disesatkan oleh bapak
itu. Hari pun semakin siang dan sudah masuk waktu solat jumat, akhirnya kami
memutuskan untuk istirahat dan kak elno solat jumat, di dekat daerah situ
kebetulan ada pos polisi dan saya berinisiatif bertanya kepada polisi dengan
beranggapan polisi pasti tahu dan tidak mungkin menyesatkan. Saya pun segera
bertanya kepada om polisi (baca:ompol) itu. Didalam pos polisi itu terdapat 2
ompol, mereka menunjukan jalan kepada saya menuju dinas pendidikan dki jakarta
namun ada salah seorang polisi yang beranggapan yang saya tanyai adalah
kementrian pendidikan, maka saya menyaksikan kedua ompol tersebut berdebat
dahulu, sampai menunggu fixnya saya harus melanjutkan perjalanan kemana.
Sambil menunggu kak elno selesai solat jumat saya memutuskan
untuk makan siang terlebih dahulu karena dari pagi saya juga belum makan. Dan
tak lama akhirnya kak elno selesai sholat jumat, kami pun segera melanjutkan
perjalanan sesuai arahan ompol yang saya tanyai tadi. Setelah lama
berputar-putar kami tak kunjung menemui patokan yang ompol beri tau, dan kami
pun makin berputar-putar keliling jakarta sampai tiba-tiba kami memihat hotel
Grand Hyaat di depan kami. Seketika kami panik karena kami menyadari kami mulai
tersesat semakin jauh karena kami sudah memasuki wilayah Jakarta Pusat. Tanpa
pikir panjang kak elno langsung mengambil arah putar balik. Dan kami pun
semakin tersesat, kami pun menyadari bahwa ompol salah menunjukan jalan dan
kami disesatkan untuk yang kedua kalinya. Kami pun semakin mengelilingi kota
jakarta, dan seketika ada pos polisi di suatu jalan kami memutuskan untuk
bertanya kepada ompol yang kedua, awalnya saya agak ragu karena pos polisi
berada di dekat belokan dan seberang jalan, namun saya bulatkan tekad untuk
bertanya, dan untungnya ompol kali ini ganteng dan baik hati menunjukan jalan
kepada saya.
Setelah mendapat arahan dari ompol kedua ini, kami
mengikutinya dengan harapan ompol yang, kedua ini tidak menyesatkan kami. Tak
lama kami sampai dan spontan kami berkata, “Yee ompolnya pintar.” Dan ketika
sampai tempatnya saya amat sangat terkejut karena sebelumnya saya pernah
ketempat itu dan saya tidak tau kalo itu ternyata tujuan kami dari tadi. FYI
sebelumnya saya pernah ketempat itu hanya dalam waktu 15-20 menit dari kampus,
tapi kali ini perjalanan kami menempuh waktu 2 jam karena kami harus
berputar-putar terlebih dahulu. Nyesek sih emang tapi ya apa boleh buat kami
hanya bisa tertawa miris.
Dan tanpa pikir panjang kami pun segera masuk untuk
menyerahkan undangan. Dan ternyata SURATNYA SALAH, karena kepala dinasnya sudah
ganti. Kami pun segera memperbaiki surat tersebut dan merasa beruntung karena
kak elno menyimpan softcopy surat tersebut, namun masalah kedua yang kami
hadapi adalah dimana tempang ngeprint terdekat. Saya pun memutuskan untuk
bertanya kepada satpam disana, dan ternyata tempat ngeprint begitu jauh
akhirnya kami memutuskan untuk ke BEMJ, tapi setelah saya pikir ke BEMJ terlalu
makan waktu akhirnya alternatif yang diambil addalah kita tetap kearah BEMJ
namun saat ada tempat ngeprint di pinggir jalan kita langsung negprint di
tempat itu saja. Dan kami pun segera berangkat untuk negprint. Sepanjang
perjalanan melihat kanan dan kiri tidak kunjung menemui tempat ngeprint dan
baru ada didaerah Manggarai, gila jauh banget.
Setelah selesai ngeprint dan waktu menunjukan pukul 14.15
dan kami memutuskan untuk kembali ke dinas pendidikan. Dan saya pun berusaha
untuk menunjukan jalan dan mengarahkan untuk belok kiri, namun belok kiri yang
diambil salah harusnya belok kiri di belokan yang selanjutnya, dan kami
lagi-lagi HARUS KELILING JAKARTA karena mencari arah putar balik yang sangat
jauh dan ujung-ujungnya kami putar balik di dukuh atas (kali ini bukan karena
ompol tapi karena kebodohan saya dalam menunjukan jalan hahaha). Dan untung
saja kami masih tepat waktu kami sampai di dinas pendidikan pukul 15.45 wib.
Dan bergegas saya masuk untuk menyerahkan undangan yang telah diperbaiki.
Setelah selesai kami memutuskan untuk solat ashar terlebih dahulu disana
kamudian kembali ke kampus. Dan waktu perjalanan kami dari sana ke kampus hanya
20 menit dan karena kebodohan dan kekonyolan yang terjadi sepanjang perjalanan
kami baru sampai kampus lagi pukul 17.00 wib. Kami hanya bisa tertawa miris di
sepanjang perjalanan. Memang sebuah kenangan di akhir kepengurusan yang luar
biasa konyol bersama ketua BEMJ Fisika (sebut saja kak elno). Hehehe
Komentar
Posting Komentar