picture from google |
“Ah lu begitu aja baper?” kata salah seorang kepada temannya yang katanya merupakan teman dekat. Tapi sebenarnya seorang tersebut sudah bercanda keterlaluan. Kalau kejadiannya di zaman sebelum kata baper itu menjadi viral mungkin orang tersebut menurut budaya seharusnya meminta maaf, maka hal tersebut adalah perilaku normal di masyarakat dengan budaya ketimuran. Semenjak kata – kata baper dan sejenisnya viral justru apabila orang yang kita ejek marah atau sakit hati justru menjadi suatu hal yang tidak normal, dan orang yang mengejek tersebut akan mengatakan hal seperti kalimat diawal tulisan ini. Sejatinya kata maaf adalah sebuah kata yang harusnya kita ucapkan apabila kita melakukan kesalahan, tidak peduli kita lebih tua atau lebih muda dari orang yang kita sakiti. Orang yang meminta maaf pun tidak harus melulu orang yang salah, tapi orang yang bisa meminta maaf terlebih dahulu bahkan meskipun ia tidak salah merupakan orang yang berjiwa besar.
Selain minta maaf, meminta tolong apabila hendak meminta bantuan kepada siapapun itu juga merupakan adab yang dimiliki masyarakat ketimuran. Berlabel sudah akrab atau merasa sudah terlalu dekat kadang kita main menyuruh saja orang lain. Pun ucapan terima kasih yang kerap kita lupakan saat ini, apabila kita memperoleh kemudahan dari orang lain, bahkan sama Allah yang sudah memberi begitu banyak nikmat pun kadang kita lupa. Bagaimana kita tahu berterima kasih kepada orang lain, apabila cara berterima kasih sama Allah, Tuhan kita aja kita tidak tahu. Miris memang melihat kondisi saat ini, dimana adab – adab ketimuran yang baik pun mulai terkikis. Melalui tulisan singkat ini, semoga bisa menjadi pengingat bagi kita khususnya bagi saya pribadi untuk tidak lupa mengatakan maaf, tolong dan terima kasih.
Komentar
Posting Komentar