Langsung ke konten utama

Kurangnya Cuma Satu

Assalamualaikum kawan, malam ini kembali saya ngepost nihh
Yup postan kali ini sih hanya ingin mengajak kita sama-sama intropeksi diri aja..
Gak usah basa basi terlalu lama yaaa, langsung aja yaaa di simak baik-baik...

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hujan lagi hujan lagi...
Yak karena ini memang musim hujan, dan seperti biasa berita yang lagi ngetrend banget adalah BANJIR.
Yap kalo udah hujan seharian pasti banjir, tidak hanya di Jakarta nih sekarang, tapi di daerah-daerah juga sekarang pada banjir, betul apa benar? *sama aja*

Nah tentunya ada akibat karena ada sebab. Nah mari kita renungin nih apa aja sebab-sebab bisa terjadi banjir?

Pertama, pasti karena hujan deras yang terus menerus. Sebab itu sebenarnya hanya kurang dari 10% lah bisa mengakibatkan banjir. Karena apa? Karena zaman dulu (kayak udah lahir aja) juga pasti hujan kan tapi nyatanya gak banjir tuh, kalo dari zaman dulu aja udah banjir pasti sekarang udah tenggelam dong.
Kedua, karena tidak adanya resapan atau pohon-pohon udah ditebangin dan diganti sama bangunan yang tinggi-tinggi. Nah itu jawaban tepat, tapi tidak hanya itu.
Ketiga, aliran air yang mampet karena sampah. Itu benar sekali. Aliran air banya yang tersumbat dan karena tidak bisa mengalir jadinya banjir deh.
Ya, kira-kira itu sih sebab umum bisa terjadi banjir. Tapi menurut saya sebab paling utama dari masalah banjir, sebenernya gak cuma banjir tapi hampir semua masalah tuh sebabnya ya ini. APAKAH ITU?
Yup, sebabnya adalah 'TIDAK ADA KESADARAN'. Nah itu udah bukan kurang lagi tapi tidak ada, istilah itu saya ambil bukan benar-benar tidak ada manusia yang memiliki kesadaran tapi karena terlalu sedikitnya bahkan nyaris tidak ada kesadaran. Kenapa?
Karena apabila kesadaran ini sudah ada didalam diri masyarakat Indonesia untuk melestarikan lingkungan mungkin tidak akan ada lagi masalah yang harusnya tidak ada. Jadi, saat ini tuh kita seperti mengada-adakan masalah yang harusnya tidak ada. Banjir itu harusnya tidak ada kalau saja masyarakat sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan bahkan membuang sampah ke kali atau aliran air apapun. Masyarakat juga harusnya tidak menebang pohon bahkan kalau sadar masyarakat akan menanam banyak pohon.
Nah kunci ini juga diperlukan untuk mengatasi semua masalah yang ada di Indonesia, termasuk masalah KORUPSI.

Nah, itu dia kekurangan dari bangsa kita, mulai dari sekarang mari kita perbaiki. Perubahan tidak akan terjadi jika tidak dimulai dari diri sendiri. 

Wassalam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buat Apa Susah-susah Belajar, Ujungnya Gak Kepake!

  picture from google “Ngapain sih kita belajar integral, matriks, turunantoh ujungnya kalo beli siomay gak akan ditanyain integral sama abangnya!” Celetuk seorang siswa dalam sebuah kelas setelah selesai pelajaran matematika. “Iya kalo di fisika juga sama, ngapain coba kita pusing – pusing belajar gerak parabola, emang ada atlet basket yang mau shooting ngitungin sudutnya dulu, kecepatannya berapa biar bisa masuk ke ring, yang ada keburu diambil lawan bolanya” tambah temannya yang lain. Yups, setiap pelajar pasti pernah memikirkan hal ini. Pasalnya mereka merasa apa yang mereka pelajari tidak berguna untuk kehidupan mereka. Udah pusing – pusing, tapi gak bermanfaat kan kayak sia – sia perjuangan. Eiitsss, tapi jangan buru – buru menghakimi, sesuatu yang kita pelajari itu sia – sia, karena sesungguhnya belajar apapun itu tidak akan sia – sia. Lantas akan muncul pertanyaan ‘Buat apa kita pelajari itu semua kalo gak kepake buat kehidupan kita?’ Oke, buat para pelajar yang sed...

LEMAHNYA IMAN

  picture from google Pernah gak sih kalian merasa, kok hidup gua gini – gini aja ya? Atau merasa kok hidup dia banyak banget ya Allah kasih privilege sedangkan gua nggak? Atau pikiran – pikiran lainnya yang bisa buat efek negative justru di hidup kalian. Yups pasti semua orang pernah merasa seperti itu. Tapi tahukah kalian, kalau pikiran seperti itu hadir dari lemahnya iman kita sama Allah. Astagfirullah. Sebelum ke bahasan selanjutnya, saya disclaimer dulu, kalau saya menuliskan ini bukan berarti iman saya sudah kuat atau saya sudah paling taqwa. Sungguh tidak sama sekali seperti itu, tapi saya tuliskan hal ini justru buat jadi pengingat buat saya pribadi. Oke kita langsung ke topic kali ini. Dan mohon maaf kalo agak sedikit curcol, heheh Jadi beberapa bulan silam saya merasa hidup saya seperti kehilangan arah karena satu dan lain hal, yang tak perlu saya ceritakan disini. Singkat cerita saya pun merasa bingung terkait ‘apa tujuan hidup saya sebenarnya’ padahal kalo saja...

AKU MALU

  Karya : Arum Setyarini   Aku malu Ketika di bumi Palestina umat bersatu Aku hanya bisa menggerutu Atas masalah remeh temehku yang tak sepadu Dan aku tak sanggup membantu Juga bibirku begitu kelu Untuk mereka yang tengah memperjuangkan agama – Mu   Aku sungguh malu pada mereka Anak – anak, orang tua, dan pemuda yang menjadi syuhada Yang sudah mendapat balasan surga Sementara aku, yang masih berusaha menyembuhkan luka Luka yang amat tak seberapa Dibanding dengan mereka yang ada di jalur Gaza   Aku teramat malu pada mereka Karena merasa iba pada warga Palestina Padahal sebaliknya Mereka yang mempertahankan Al Aqsa secara nyata Sejatinya begitu dekat dengan surgaNya Sementara aku, yang hisabnya entah bagaimana Disini, hanya bisa merangkai kata Tak lupa mengirim untuaian doa   Aku benar – benar malu Disana mereka menghidupkan malam dengan begitu menggebu Di sepuluh malam terakhir Ramdhan- Mu Dengan perlengka...