Langsung ke konten utama

Ketika Insecure

 

Picture from google

“Eh enaknya jadi dia, udah cantik, pinter, tajir pula lagi!” Celetuk salah seorang disebuah obrolan dengan teman – temannya.

“Iya bener banget, sempurna banget hidup dia, udah malah terkenal pula dia, liat aja followers di medsosnya sampe jutaan lebih.” Sahut yang lain masih dalam obrolan yang sama.

“Iya, coba kit amah apa, Cuma res – resan kerupuk kulit seribuan.” Celoteh yang lain, sambil tertawa miris, dan masih dalam obrolan yang sama.

Ya, pada zaman sekarang seringkali kita jumpai keadaan seperti obrolan diatas. Banyak sekali orang yang membanding – bandingkan dirinya dengan orang lain, akibatnya orang yang membandingkan menjadi tidak percaya diri atau istilah kekiniannya yaitu insecure.

Sebenarnya insecure ini kian banyak dijumpai pada era digital saat ini, karena maraknya orang berbondong – bondong menggunakan media sosial. Dalam menggunakan media sosial ini banyak sekali orang yang memamerkan kebahagian atau kesuksesan dirinya. Sebelumnya, disini saya tidak melarang orang untuk menggunakan media sosial ataupun men-judge orang lain untuk tidak upload postingan mengenai kesuksesan atau kebahagiaan dirinya.  Bisa saja niat orang tersebut memposting tentang kebahagian atau kesuksesannya hanya ingin berbagi kebahagian, atau memberikan motivasi kepada orang lain di media sosial. Terlepas dari apapun niatnya balik lagi disini kita tidak akan berfokus pada diri orang lain tapi kita lebih berfokus kepada diri kita.

Insecure pada hakikatnya adalah sifat manusiawi, karena sejatinya sifat dasar manusia ini yang tidak pernah puas dan seringkali membanding – bandingkan, dan sebenarnya pun menurut saya boleh – boleh saja, dalam artian ada beberapa alasan seorang menjadi insecure dan ini diperbolehkan, tapi tentu ada indicator dan batasannya. Nah disini kita akan bahas mengenai indicator dan batasannya itu.

Kualitas seseorang ditentukan dari apa yang ia khawatirkan,” itu adalah sebuah kalimat yang sering saya dengar di kajian, saya lupa sahabat siapa yang mengucapkan kalimat itu lebih tepatnya. 

Nah maksudnya gimana dari kalimat tersebut. Jadi gini saya pernah membaca kisah Rasulullah dibuku Amazing Rasulullah karya Sayf Muhammad Isa, nah dibuku itu diceritain kalo Rasulullah itu gak pernah khawatir tentang hal – hal sepele, misalnya khawatir besok makan apa, khawatir gak punya uang, itu semua gak pernah, tapi apa yang Rasulullah khawatirin, yaitu khawatir akan akidah umatnya, gimana nasib umatnya di akhirat kelak kalo gak beriman sama Allah. Khawatirnya Rasulullah itu udah level akhirat bukan level duniawi. Tapi kan kita bukan Rasul yang memang sudah Allah beri keistimewaan. Oke kita bandingin sama salah satu tokoh yang sangat saya kagumi, yaitu Muhammad Al Fatih.

Teruntuk yang belum siapa Muhammad Al Fatih bisa cek di google atau baca bukunya Muhammad Al Fatih 1453 karya ustadz Felix Siaw. Sedikit gambaran, Muhammad Al Fatih adalah seorang tokoh muslim yang berhasil menaklukan kota Konstantinopel (yang sekarang berubah nama menjadi Istanbul). Kota Konstantinopel itu adalah sebuah kota yang megah pada masanya, dan suatu ketika Rasulullah pernah bersabda bahwa Konstantinopel akan ditaklukan oleh muslim dengan sebaik – baik pasukan adalah pasukannya dan sebaik – baiknya pemimpin adalah kepemimpinannya. Beliau pun sangat ingin mewujudkan bisyarah dari Rasulullah tersebut karena kecintaannya beliau terhadap Rasulullah. Selain itu, Muhammad Al Fatih ini sudah hafal Al Qur’an saat usia beliau masih sangat belia, dan beliau menjadi sultan pada usia 18 tahun. Nah kenapa ia bisa seperti itu, karena kecintaan beliau kepada Rasulullah yang luar biasa sehingga meneladani Rasulullah dengan sungguh – sungguh.

Kalau lah, kita insecure disebabkan hal ini, justru itu baik dan bisa menjadi motivasi kita untuk menambah keimanan kita, tapi kalau kita insecure karena hal –hal sepele sebenarnya itu tidak dianjurkan. Apalagi bila insecure kita ini justru membuat kita semakin bertambah dosa. Misalnya kita insecure karena menganggap kita gak cantik, terus kita operasi plastic karena hanya ingin terlihat cantik, nah ini justru bisa bertambah dosa. Bertambah dosa disebabkan Allah melarang hambaNya mengubah ciptaanNya. Atau contoh lain, kita insecure sama seseorang, nah kita jadi ingin membuat orang itu jelek dimata orang lain, terus kita fitnah dia, nah ini juga dilarang.

Jadi intinya, insecure sebenarnya boleh – boleh saja, apabila kita insecure terhadap perkara akhirat dan membuat keimanan kita meningkat, tapi sangat tidak dianjurkan untuk perkara dunia. Daripada insecure mendingan kita banyak bersyukur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesempatan Hanya Datang Sekali!

Assalamualaikum kawan... Kali ini saya hanya ingin berbagi motivasi dan pengalaman sama kalian semua. Nah untuk judaul artikel yang satu ini pasti sudah umum banget untuk di perbincangkan, dan tentunya kalian pasti pernah ngalamin sendiri kejadian seperti ini, yah sama halnya dengan saya. KESEMPATAN? apa sih yang ada di benak kalian ketika mendengar kata itu? Tentunya banyak sekali definisi atau pengertian yang kalian tahu mengenai kata tersebut.

Cara Mengecek Baterai Handphone

Assalamualaikum.. Kawan kali ini saya ingin berbagi pengetahuan sama kalian yang sebenernya udah cukup lama di dapat tapi baru sempat share.. Nah zaman sekarang tuh, teknologi sudah berkembang dengan sangat cepat, dan tentunya handphone sudah tidak asing dengan kehidupan orang-orang. Apalagi gak sedikit juga yang ketergantungan sama hp.. hayoo ngaku.., heheh Nah, pernah gak sih kalian ngerasa kok baterai hp kalian boros banget atau kok kalo di charge gak penuh-penuh? Kemungkinan besar hal itu bisa terjadi karena ada masalah dengan baterai hp kalian.. gak usah terlalu banyak prolog langsung aja ya..

‘ENAK’ HIDUP DI ZAMAN RASULULLAH

picture from google Ada sebuah hadits yang mengatakan bahwa “Masa yang terbaik adalah pada masa ku (Rasulullah), kemudian masa berikutnya dan masa berikutnya.” Bisa dibayangkan saat ini kita hidup dimasa yang sangat jauh dengan masa Rasulullah, dan tidak bisa dipungkiri juga bahwa masa kita saat ini sangat berbeda jauh dengan masa Rasulullah dimana keimanan para sahabat Rasulullah yang sangat luar biasa tidak ada apa – apanya dibandingkan dengan keimanan kita saat ini. Bisa kita ambil contoh salah satu sahabat yang kekayaannya sangat luar biasa, dijamin masuk surga, termasuk dalam salah satu Khalafaur Rasyidin (Pemimpin yang bijaksana). Utsman bin Affan. Itulah nama beliau, dimana beliau juga termasuk kedalam sahabat yang awal mengimani Rasulullah setelah diajak oleh Abu Bakar Ash Shiddiq. Beliau termasuk sahabat Rasulullah yang memiliki kekayaan melimpah, tapi dari kekayaan itu tidak menjadikan beliau cinta dunia dan gelap mata lantas menghambur – hamburkan ke dalam kesenangan f