Langsung ke konten utama

BELAJAR FISIKA GAK GUNA!

picture from google
“Ngapain sih belajar fisika? Gak guna banget!” Itulah sepenggal kalimat yang sering dikeluhkan baik oleh siswa maupun mahasiswa yang mengambil jurusan MIPA atau paling tidak siswa yang mengambil lintas minat fisika, pada umumnya siswa yang memilih jurusan IPS dalam kurikulum 2013 diharuskan mengambil mata pelajaran lintas minat jurusan lain, jadi dengan keterpaksaan mereka memilih pelajaran fisika sebagai pelajaran lintas minatnya. “Iya bener gak jelas banget, ngapain coba kita ngitungin apel jatuh (materi GLB & GLBB) atau kita ngitungin mobil mau tabrakan (materi momentum), emang nanti kalo kita cari kerja bakal disuruh ngitungin apel jatoh!” Seru kesal temannya yang lain.
Itulah hal yang biasa saya dengar baik sebagai pengajar mata pelajaran fisika atau bahkan saat saya masih berstatus sebagai pelaajar pun pernah mengatakan hal serupa. Tidak heran banya yang tidak suka akan pelajaran yang terkenal ‘HOROR’ ini, fisika dikenal dua kali lipat lebih horror dari mata pelajaran matematika umumnya, karena kalau pada mata pelajaran matematika mungkin dikenal sulit akan hitungan saja, sisanya kita bisa bereksperimen sendiri dengan cara coba – coba dalam menyelesaikan soal, sedangkan fisika menurut kebanyakan pelajar sudah hitungannya sulit ditambah lagi dengan konsep – konsep yang juga sulit dipahami. Bahkan ada yang pernah bilang kalaulah matematika dengan sebagai ‘QUEEN OF SCIENCE’, fisika justru dikenal dengan sebutan ‘KING OF SCIENCE’, dari julukan tersebut kita pasti tau mana yang lebih sulit untuk dipahami, atau ada yang bilang juga kalau orang sudah bisa fisika secara otomatis dia juga akan bisa matematika.

Pada dasarnya setelah saya berkuliah di jurusan fisika, khususnya prodi pendidikan fisika, mata saya sedikit terbuka, saya mulai menyadari fisika tuh gak seseram yang dibayangkan atau dikatakan oleh pelajar kebanyakan, walaupun dahulu saya adalah bagian dari yang mengatakan hal serupa. Kenapa saya bilang fisika tidak seram atau justru malah pelajaran yang mengasikan? Karena saya mulai mengenali fisika lebih dalam. Maksudnya gimana? Jadi gini kalau saya dahulu hanya mengenal fisika hanya sebatas konsep – konsep aneh yang dilengkapi hitungan yang ngejelimet, saat kuliah dosen saya mengenalkan betapa kerennya fisika sebenarnya, dosen saya mengajarkan fisika dengan kita melihat kehidupan sehari – hari. Nah, fisika sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan fenomena – fenomenanya, jadi selama kalian hidup di alam kalian tidak akan bisa lepas dari fisika. Saat perkuliahan gelombang, dosen saya menjelaskan kenapa ibu bisa merasakan apa yang anaknya rasakan, dalam hal ini anak kandung ya, misal walaupun si anak berkuliah di tempat yang jauh, si ibu akan tau kondisi si anak tanpa si anak memberitahunya, saat si anak sedih si ibu akan tahu bahwa anaknya sedang sedih, itu bisa dijelaskan dengan prinsip fisika yakni materi gelombang, karena ketika si anak dalam kandungan anak ini dapat mendengarkan detak jantung si ibu, yang nantinya si ibu dan si anak ini menjadi se – frekuensi. Ada lagi saat perkuliahan fisika modern dosen saya menjelaskan kebeneran kiamat dengan konsep fisika dan dijelaskan secara rinci. Itulah sedikit hal yang mulai membuka mata saya bahwa fisika itu keren ternyata. Ada senior saya yang bilang, kita menilai segala hal itu bergantung sudut pandang kita, sebagai contoh saya akan ilustasikan dengan cerita gajah dan si buta.
picture from google
Suatu ketika ada 4 orang buta yang ingin mengetahui tentang gajah, mereka penasaran dengan bentuk gajah, mereka sering mendengar bahwa gajah adalah binatang yang paling besar. Akhirnya mereka pergi ke sebuah kebun binatang dan membuktikan kebenaran dari yang mereka dengar. Si A memegang belalai gajah tersebut, lalu berkata “Ah mana katanya gajah itu besar, ternyata gajah itu hewan yang panjang.” Kemudian si B memegang kaki gajah lalu berkata “ah gajah tidak sebesar yang aku bayangkan bahkan aku bisa memegang seluruhnya dengan kedua kepalan tanganku.” Lain halnya dengan si C yang memegang ekor gajah dan dia berkata “apaan gajah besar, orangkecil banget begini bentuknya mirip anak ular.”  Dan terakhir si D yang memegang gading gajah berkata “Mana gajah besar orang bentuknya agak keras dan runcing begini.” Apakah mereka berempat mengatakan hal yang salah? Tentu tidak, mereka hanya mengatakan dari sudut pandang mereka, sama halnya ketika kita mengatakan belajar fisika gak guna, itu karena sudut pandang yang kita dapat.

Senior saya yang mengatakan hal tadi berkata “banyak orang yang mengatakan fisika sulit, fisika gak guna, fisika ribet, atau sebagainya itu karena sudut pandang yang mereka dapatkan, kebanyakan dari mereka mempelajari fisika hanya mengerjakan soal – soal hitungan yang mereka sendiri tidak paham apa kaitan soal tersebut dengan kehidupannya, itulah sebabnya kita sebagai guru nantinya harus bisa mengubah sudut pandang itu, kita harus bisa membuat fisika terlihat asik untuk siswa yang nantinya kita ajarkan.” Itulah sedikit nasihat yang diberikan kepada saya dan saat ini pun sedang saya pelajari untuk membuat fisika terlihat asik. Dalam beberapa kelas saya sering menanyakan pendapat siswa saya jika mendengar kata ‘FISIKA’ dan jawaban di paragraph pertama lah yang saya dapat, kemudian saya bertanya lagi “Jika menurut kalian fisika gak guna, coba tolong sebutkan dalam kehidupan sehari – hari yang kalian lakukan tidak menggunakan prinsip fisika.” Murid – murid saya pun menjawab beberapa aktivitas kemudian saya jelaskan aktivitas yang mereka katakan dengan prinsip fisika sampai tidak ada lagi yang dapat menyebutkan aktivitas tanpa prinsip fisika, dan dari situ mereka justru tertarik dengan pelajaran fisika. Karena pada dasarnya fisika adalah sebuah ilmu alam jadu selama kalian masih ada di alam pasti ada kaitannya dengan fisika, mungkin selama ini kita hanya kurang peka dan menyadari hal itu saja.

So sebagai penutup, jika kalian tidak menyukai suatu hal maka coba ubahlah sudat pandang kalian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buat Apa Susah-susah Belajar, Ujungnya Gak Kepake!

  picture from google “Ngapain sih kita belajar integral, matriks, turunantoh ujungnya kalo beli siomay gak akan ditanyain integral sama abangnya!” Celetuk seorang siswa dalam sebuah kelas setelah selesai pelajaran matematika. “Iya kalo di fisika juga sama, ngapain coba kita pusing – pusing belajar gerak parabola, emang ada atlet basket yang mau shooting ngitungin sudutnya dulu, kecepatannya berapa biar bisa masuk ke ring, yang ada keburu diambil lawan bolanya” tambah temannya yang lain. Yups, setiap pelajar pasti pernah memikirkan hal ini. Pasalnya mereka merasa apa yang mereka pelajari tidak berguna untuk kehidupan mereka. Udah pusing – pusing, tapi gak bermanfaat kan kayak sia – sia perjuangan. Eiitsss, tapi jangan buru – buru menghakimi, sesuatu yang kita pelajari itu sia – sia, karena sesungguhnya belajar apapun itu tidak akan sia – sia. Lantas akan muncul pertanyaan ‘Buat apa kita pelajari itu semua kalo gak kepake buat kehidupan kita?’ Oke, buat para pelajar yang sed...

LEMAHNYA IMAN

  picture from google Pernah gak sih kalian merasa, kok hidup gua gini – gini aja ya? Atau merasa kok hidup dia banyak banget ya Allah kasih privilege sedangkan gua nggak? Atau pikiran – pikiran lainnya yang bisa buat efek negative justru di hidup kalian. Yups pasti semua orang pernah merasa seperti itu. Tapi tahukah kalian, kalau pikiran seperti itu hadir dari lemahnya iman kita sama Allah. Astagfirullah. Sebelum ke bahasan selanjutnya, saya disclaimer dulu, kalau saya menuliskan ini bukan berarti iman saya sudah kuat atau saya sudah paling taqwa. Sungguh tidak sama sekali seperti itu, tapi saya tuliskan hal ini justru buat jadi pengingat buat saya pribadi. Oke kita langsung ke topic kali ini. Dan mohon maaf kalo agak sedikit curcol, heheh Jadi beberapa bulan silam saya merasa hidup saya seperti kehilangan arah karena satu dan lain hal, yang tak perlu saya ceritakan disini. Singkat cerita saya pun merasa bingung terkait ‘apa tujuan hidup saya sebenarnya’ padahal kalo saja...

AKU MALU

  Karya : Arum Setyarini   Aku malu Ketika di bumi Palestina umat bersatu Aku hanya bisa menggerutu Atas masalah remeh temehku yang tak sepadu Dan aku tak sanggup membantu Juga bibirku begitu kelu Untuk mereka yang tengah memperjuangkan agama – Mu   Aku sungguh malu pada mereka Anak – anak, orang tua, dan pemuda yang menjadi syuhada Yang sudah mendapat balasan surga Sementara aku, yang masih berusaha menyembuhkan luka Luka yang amat tak seberapa Dibanding dengan mereka yang ada di jalur Gaza   Aku teramat malu pada mereka Karena merasa iba pada warga Palestina Padahal sebaliknya Mereka yang mempertahankan Al Aqsa secara nyata Sejatinya begitu dekat dengan surgaNya Sementara aku, yang hisabnya entah bagaimana Disini, hanya bisa merangkai kata Tak lupa mengirim untuaian doa   Aku benar – benar malu Disana mereka menghidupkan malam dengan begitu menggebu Di sepuluh malam terakhir Ramdhan- Mu Dengan perlengka...