Langsung ke konten utama

KKL Fisika UNJ 2016

Assalamualaikum kawan..

Sudah sekitar sebulan tidak hadir di kancah perblogan nih, heheh
Kali ini saya aan sedikit berbagi pengalaman yang baru saya alami beberapa pekan lalu mungkin, ya jurusan saya baru saja mengadakan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) tapi bagi kami KKL ini adalah Kuliah Kayak Liburan, heheh *mahasiswa tingkat akhir yang haus akan liburan dan kasih sayang* salah fokus hehehe

Ya intinya itulah..
Nah langsung aja kali ya ceritanya, kalo mau baca alhamdulillah gak baca pun gak masalah kok heheh

Jadi gini, beberapa hari lalu tepatnya pada tanggal 15 dan 16 November 2016, saya dan beberapa mahasiswa fisika lainnya baru saja mengikuti program baru yang diadakan di jurusan kami, dan ini pertama kalinya loh jurusan fisika unj mengadakan KKL, karena sebelumnya jurusan fisika unj tidak pernah mengadakan KKL nih, karena progam pertama jadi kami pergi masih dalam regional pulau Jawa tepatnya sih daerah jawa barat yaitu daerah Bandung dan Garut, tidak seperti jurusan lain yang KKL ke Bali atau Lombok *envy ceritanya

Nah karena di jurusan fisika ini ada 2 prodi jadi saat hari pertama pun kami berpisah, prodi fisika melakukan kunjungan di ITB dan prodi pendidikan fisika ke puspitek sundial di daerah Bandung, sebenernya sih gak jauh berbeda dengan puspitek yang ada di taman mini ataupun taman pintar yang ada di Yogyakarta, puspitek di Bandung ini berisi berbagai macam alat peraga yang pastinya menggunakan konsep fisika nih, dan ciri  khas dari puspitek ini adalah sundial (jam matahari) yang dimilikinya, pada bangunan pun puspitek ini sangat unik karena menggabungkan 2 sundial sekaligus yaitu sundial vertikal dan sundial horizontal dan karena bentuk bangunannya yang unik ini maka puspitek ini diberikan penghargaan REKOR MURI lohhh... Disana pun kami juga diajari cara membuat berbagai jenis sundial sederhana..
Ciri khas yang lain di puspitek ini juga adanya sepeda ala sircus yang menggunakan prinsip kesetimbangan dan juga simulasi roket luar angkasa yang gak kalah sama kicir - kicir di Dufan heheh
Keren banget lah pokoknya..




Setelah dari puspitek Sundial pun kami melanjutkan perjalanan menuju penginapan di Garut  dan memakan waktu perjalanan yang cukup panjang juga. Sesampai  di penginapan kami pun sangat terkejut, karena penginapan yang luar biasa dan diluar bayangan yang kami perkirakan, penginapan dengan suasana pedesan yang menyejukan mata dan hati *eaaaaa

Intinya penginapannya luar biasa dari mulai tampilan sampai pelayanan yang sangat memuaskan, nama penginapannya 'Mulih K Desa', dan benar - benar konsep pedesaan yang dihadirkan sungguh luar biasa. Disana pun kami sangat menikmati semuanya lah, meghabiskan waktu bersama dan benar - benar melepas penat.

Keesokan paginya kami ketempat kunjungan kedua yaitu PLTP Kamojang, PLTP ini merupakan pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama loh di Indonesia, dan disana kami banyak mendapatkan ilmu mengenai proses panjang mengubah panas bumi yang berasal dari magma sampai menjadi listrik yang berguna untuk kelangsungan hidup manusia, tapi sangat disayangkan karena kami tidak dapat berkeliling melihat alat - alat yang digunakan secara langsung karena sedang ada perbaikan dan sangat bahaya apabila kami melihatnya secara dekat, bagaimanapun kami harus tetap menjaga keselamatan kerja disana. Tapi kami dapat melihat beberapa alat saja yang berada diluar bangunan disana.

Setelah  dari PLTP Kamojang pun kami melanjtkan perjalanan ke Kawah Kamojang yang letaaknya tidak jauh dari PLTP Kamojang. Di kawah Kamojang terdapat beberapa kawah lainnya baik kawah kering sampai kawah berair. Semuanya terlihat menakjubkan.. Dari kawah yang memliki tekanan sangat besar sampai kawah yang bertekanan kecil.. Kawah yang paling membuat saya terkesima adalah kawah kereta api, kawah ini disebut kawah kereta api karena bunyi yang dihasilkan dan tekanan besar yang dikeluarkan..

Selesai mengunjungi banyak kawah kami pun kembali ke Jakarta dan singgah sesaat di pusat oleh - oleh yang ada di Garut. Perjalanan yang sangat luar biasa dengan ilmu yang sangat banyak kami dapat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buat Apa Susah-susah Belajar, Ujungnya Gak Kepake!

  picture from google “Ngapain sih kita belajar integral, matriks, turunantoh ujungnya kalo beli siomay gak akan ditanyain integral sama abangnya!” Celetuk seorang siswa dalam sebuah kelas setelah selesai pelajaran matematika. “Iya kalo di fisika juga sama, ngapain coba kita pusing – pusing belajar gerak parabola, emang ada atlet basket yang mau shooting ngitungin sudutnya dulu, kecepatannya berapa biar bisa masuk ke ring, yang ada keburu diambil lawan bolanya” tambah temannya yang lain. Yups, setiap pelajar pasti pernah memikirkan hal ini. Pasalnya mereka merasa apa yang mereka pelajari tidak berguna untuk kehidupan mereka. Udah pusing – pusing, tapi gak bermanfaat kan kayak sia – sia perjuangan. Eiitsss, tapi jangan buru – buru menghakimi, sesuatu yang kita pelajari itu sia – sia, karena sesungguhnya belajar apapun itu tidak akan sia – sia. Lantas akan muncul pertanyaan ‘Buat apa kita pelajari itu semua kalo gak kepake buat kehidupan kita?’ Oke, buat para pelajar yang sed...

LEMAHNYA IMAN

  picture from google Pernah gak sih kalian merasa, kok hidup gua gini – gini aja ya? Atau merasa kok hidup dia banyak banget ya Allah kasih privilege sedangkan gua nggak? Atau pikiran – pikiran lainnya yang bisa buat efek negative justru di hidup kalian. Yups pasti semua orang pernah merasa seperti itu. Tapi tahukah kalian, kalau pikiran seperti itu hadir dari lemahnya iman kita sama Allah. Astagfirullah. Sebelum ke bahasan selanjutnya, saya disclaimer dulu, kalau saya menuliskan ini bukan berarti iman saya sudah kuat atau saya sudah paling taqwa. Sungguh tidak sama sekali seperti itu, tapi saya tuliskan hal ini justru buat jadi pengingat buat saya pribadi. Oke kita langsung ke topic kali ini. Dan mohon maaf kalo agak sedikit curcol, heheh Jadi beberapa bulan silam saya merasa hidup saya seperti kehilangan arah karena satu dan lain hal, yang tak perlu saya ceritakan disini. Singkat cerita saya pun merasa bingung terkait ‘apa tujuan hidup saya sebenarnya’ padahal kalo saja...

AKU MALU

  Karya : Arum Setyarini   Aku malu Ketika di bumi Palestina umat bersatu Aku hanya bisa menggerutu Atas masalah remeh temehku yang tak sepadu Dan aku tak sanggup membantu Juga bibirku begitu kelu Untuk mereka yang tengah memperjuangkan agama – Mu   Aku sungguh malu pada mereka Anak – anak, orang tua, dan pemuda yang menjadi syuhada Yang sudah mendapat balasan surga Sementara aku, yang masih berusaha menyembuhkan luka Luka yang amat tak seberapa Dibanding dengan mereka yang ada di jalur Gaza   Aku teramat malu pada mereka Karena merasa iba pada warga Palestina Padahal sebaliknya Mereka yang mempertahankan Al Aqsa secara nyata Sejatinya begitu dekat dengan surgaNya Sementara aku, yang hisabnya entah bagaimana Disini, hanya bisa merangkai kata Tak lupa mengirim untuaian doa   Aku benar – benar malu Disana mereka menghidupkan malam dengan begitu menggebu Di sepuluh malam terakhir Ramdhan- Mu Dengan perlengka...