Langsung ke konten utama

6 Bulan Penuh Makna

Assalamualaikum kawan.. Apa kabar nih semoga selalu sehat dan selalu bahagia yaa apalagi sekarang weekend juga kan hehehe

Sekarang saya ingin sedikit cerita nih, hehehe
Carita apa ya? Jujur saat ini saya lagi kangen banget sama adik saya nih..

Ya, adik saya yg ke 3 yang udah bahagia di akhirat sana..

Sedih rasanya kalo inget dia..
Langsung aja ya..

Adik laki-laki saya yang paling muda ini, ya karena semua adik saya adalah laki-laki. Yang terakhir ini namanya Lucky Fardiansyah, lahir pada 31 Juli 2014 dan wafat pada 5 Februari 2015.
Ya hidupnya di dunia termasuk sangat singkat. Namun dalam waktu yang sangat singkat itu memberikan makna dan kebahagiaan tersendiri yang sangat membekas dalam hati mungkin. *assadap

Ya saat kelahirannya, saya tidak hadir di tempat karena saya sedang ada di jogja karena hari lahirnya sangat dekat dengan hari raya Idul Fitri.



Adik saya lahir dengan normal namun ia mengalami sedikit kelainan yakni kelainan gen atau kata dokter dalam dunia medis dikenal dengan trisomi 13, yang berdampak gangguan pada sistem pencernaan dan pernapasannya.
Ya saat hari pertama kelahirannya ia langsung dibawa ke rumah sakit harapan kita dan dirawat selama kurang lebih satu bulan dengan alat- alat medis yang sangat banyak. Sampai dokter momvonis bahwa adik saya hanya bisa bertahan sekitar 2,5 bulan. Kedua orang tua saya pun hanya bisa pasrah dan selalu melakukan yang terbaik sebisa mungkin untuk adik saya ini.

Setelah kurang lebih sebulan dirawat akhirnya adik saya dirawat dirumah, ketika dirumah pun adik saya dibantu dengan alat medis seperti tabung oksigen dan selang NGT, kasihan rasanya melihat bayi dengan alat-alat medis seperti itu apalagi adik saya sendiri. Awalnya orang tua saya khawatir akan biaya membeli tabung oksigen dan harus kontrol adik saya seminggu sekali yang sangat tidak murah. Namun benar-benar terjadi Allah selalu mencukupkan. Dan karena kehadiran Lucky kami sekeluarga kebih dekat dan makin dekat pula dengan Allah.

Adik saya yang satu ini memang kuat, salut dengan dia dan karenanya saya menjadi lebih terbiasa dengan bau rumah sakit yang sangat saya tidak suka. Bagaimana tidak, adik saya setiap minggu harus kontrol dan hampir setiap bulan juga ia dirawat dirumah sakit karena sesak napas karena memang aliran darah tidakn seperti orang normal. Ketika dirawat pun ia dipasangi dengan alat - alat medis yang menyeramkan menurut saya, bahkan sering kali di uap karena banyak lendirnya. Tak tega rasanya ketika menjenguk adik saya sendiri tapi harus dilakukan.

Karena harus bolak - balik ke rumah sakit dan harus membawa tabung oksigen, orang tua saya memutuskan untuk membeli motor matic agar bisa membawa tabung oksigennya, dan diminta oleh dokter agar dirumah memasang hexos agar adik saya tidak menghirup udara yang kotor. Adik saya sering kali mengalami kemajuan kondisi fisiknya seperti tabung oksigen jarang digunakan hanya dipakaikan ketika adik saya mulai sesak bahkan pernah suatu waktu selang NGT nya dilepas jadi ia minum susu seperti bayi lainnya dengan menggunakan dot.

Dan sampai akhirnya adik saya mengalami sesak napas lagi, dan dirawat lebih lama dari biasanya. Biasanya ia dirawat hanya seminggu, namun kali ini lebih dari 2 mingg. kondisinya sering ngedrop bahkan sampai sempat berhenti bernapas beberapa kali dan ditangani dokter, sampai suatu waktu ia benar-benar ngedrop dan tidak bisa tertolong lagi. Ya saat itu hari kamis tanggal 5 februari 2015.
Usianya kurang lebih 6 bulan, rasa yang bercampur aduk sedih karena kehilangan adik kecil saya namun lega juga karena adik saya tidak perlu merasakan kesakitannya lebih lama, adik saya telah berjuang dari sakitnya selama 6 bulan dan vonis dokter meleset. Lega pula karena saya sudah bisa menjaga adik saya selama 6 bulan walau hanya sabtu minggu.

Salut dan banyak hikmah dari 6 bulan penuh makna ini. Intinya harus bisa menghadapi semua kehendak dari Allah karena Allah juga sudah menyiapkan jalan yang terbaik menurutNya, dan harus kuat sekuat Lucky menghadapi sakitnya selama 6 bulan. Selamat jalan Lucky sayang kamu pasti lebih bahagia disana, terimakasih sudah menjadikan 6 bulan penuh makna dan kebahagiaan, terimakasih pula atas pelajaran yang diberikan dari tindakan sederhana yang bisa kau lakukan.
Salam sayang dari kakak-kakakmu dan orang tua mu.. :')

Wassalam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buat Apa Susah-susah Belajar, Ujungnya Gak Kepake!

  picture from google “Ngapain sih kita belajar integral, matriks, turunantoh ujungnya kalo beli siomay gak akan ditanyain integral sama abangnya!” Celetuk seorang siswa dalam sebuah kelas setelah selesai pelajaran matematika. “Iya kalo di fisika juga sama, ngapain coba kita pusing – pusing belajar gerak parabola, emang ada atlet basket yang mau shooting ngitungin sudutnya dulu, kecepatannya berapa biar bisa masuk ke ring, yang ada keburu diambil lawan bolanya” tambah temannya yang lain. Yups, setiap pelajar pasti pernah memikirkan hal ini. Pasalnya mereka merasa apa yang mereka pelajari tidak berguna untuk kehidupan mereka. Udah pusing – pusing, tapi gak bermanfaat kan kayak sia – sia perjuangan. Eiitsss, tapi jangan buru – buru menghakimi, sesuatu yang kita pelajari itu sia – sia, karena sesungguhnya belajar apapun itu tidak akan sia – sia. Lantas akan muncul pertanyaan ‘Buat apa kita pelajari itu semua kalo gak kepake buat kehidupan kita?’ Oke, buat para pelajar yang sed...

LEMAHNYA IMAN

  picture from google Pernah gak sih kalian merasa, kok hidup gua gini – gini aja ya? Atau merasa kok hidup dia banyak banget ya Allah kasih privilege sedangkan gua nggak? Atau pikiran – pikiran lainnya yang bisa buat efek negative justru di hidup kalian. Yups pasti semua orang pernah merasa seperti itu. Tapi tahukah kalian, kalau pikiran seperti itu hadir dari lemahnya iman kita sama Allah. Astagfirullah. Sebelum ke bahasan selanjutnya, saya disclaimer dulu, kalau saya menuliskan ini bukan berarti iman saya sudah kuat atau saya sudah paling taqwa. Sungguh tidak sama sekali seperti itu, tapi saya tuliskan hal ini justru buat jadi pengingat buat saya pribadi. Oke kita langsung ke topic kali ini. Dan mohon maaf kalo agak sedikit curcol, heheh Jadi beberapa bulan silam saya merasa hidup saya seperti kehilangan arah karena satu dan lain hal, yang tak perlu saya ceritakan disini. Singkat cerita saya pun merasa bingung terkait ‘apa tujuan hidup saya sebenarnya’ padahal kalo saja...

AKU MALU

  Karya : Arum Setyarini   Aku malu Ketika di bumi Palestina umat bersatu Aku hanya bisa menggerutu Atas masalah remeh temehku yang tak sepadu Dan aku tak sanggup membantu Juga bibirku begitu kelu Untuk mereka yang tengah memperjuangkan agama – Mu   Aku sungguh malu pada mereka Anak – anak, orang tua, dan pemuda yang menjadi syuhada Yang sudah mendapat balasan surga Sementara aku, yang masih berusaha menyembuhkan luka Luka yang amat tak seberapa Dibanding dengan mereka yang ada di jalur Gaza   Aku teramat malu pada mereka Karena merasa iba pada warga Palestina Padahal sebaliknya Mereka yang mempertahankan Al Aqsa secara nyata Sejatinya begitu dekat dengan surgaNya Sementara aku, yang hisabnya entah bagaimana Disini, hanya bisa merangkai kata Tak lupa mengirim untuaian doa   Aku benar – benar malu Disana mereka menghidupkan malam dengan begitu menggebu Di sepuluh malam terakhir Ramdhan- Mu Dengan perlengka...