Langsung ke konten utama

Setiap Karya Pasti Ada yang Suka

Assalamualaikum kawan..
Kali ini saya hadir lagi nih untuk meramaikan dunia perblogan. Setelah beberapa postingan kemarin puisi terus, kini kembali mengenai cerita.. Yup selalu cerita karena saya suka bercerita hehehe

Langsung aja ya...
Kenapa sih saya ambil judul mengenai ini.. Karena saya adalah pemuda. Loh? Apa hubungannya?
Langsung aja nih penjelasannya.. Tapi sebelumnya saya ingin bertanya dulu nih.. Pastinya pernah denger dong kata-kata ini : "yang muda yang berkarya". Walaupun kata-kata ini agak ganjal sih masa yang muda doang yang berkarya terus yang udah tua atau masih anak-anak gak boleh berkarya gitu. Pastinya semua orang tuh boleh berkarya.. Nah pemuda harus lebih giat lagi nih buat berkarya.

Dari tadi ngomongin berkarya melulu nih.. Udah pada tau belum nih karya itu apa? sedikit penjelasan nih karya menurut KBBI adalah pekerjaan, atau hasil perbuatan,ciptaan atau karangan. Nah karya sediri sih gak ada penggolongan yang secara resminya karena karya seperti halnya seni, dia begitu luas dan tidak ada spesifikasinya..

Pemuda adalah orang yang lagi masa-masanya produktif artinya pemuda ini harus bisa aktif dan menghasilkan sesuatu. Berkarya dapat dalam bentuk apapun termasuk karya abstrak tapi abstraknya juga harus ada filosofinya loh hehe.



Seperti judul yang saya ambil ini, setiap karya pasti ada yang suka.. kenapa saya bisa begitu yakin? Gini nih logikanya.. Tak ada seorang pun yang sama sekalipun ia kembar.. Dengan demikian selera orang pun tak ada yang sama. Maka pasti karya apapun ada yang menyukainya. Karena pada dasarnya bagus atau jelek itu relatif. Seperti teori relativitasnya Albert Einstein *salah fokus

Nah udah tau kan jadinya dan saya harap dari tulisan saya ini bisa memotivasi kawan-kawan nih untuk terus semangat berkarya..

"Karya sederhana jauh lebih berharga daripada tidak berkarya, maka teruslah berkarya selagi bisa."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buat Apa Susah-susah Belajar, Ujungnya Gak Kepake!

  picture from google “Ngapain sih kita belajar integral, matriks, turunantoh ujungnya kalo beli siomay gak akan ditanyain integral sama abangnya!” Celetuk seorang siswa dalam sebuah kelas setelah selesai pelajaran matematika. “Iya kalo di fisika juga sama, ngapain coba kita pusing – pusing belajar gerak parabola, emang ada atlet basket yang mau shooting ngitungin sudutnya dulu, kecepatannya berapa biar bisa masuk ke ring, yang ada keburu diambil lawan bolanya” tambah temannya yang lain. Yups, setiap pelajar pasti pernah memikirkan hal ini. Pasalnya mereka merasa apa yang mereka pelajari tidak berguna untuk kehidupan mereka. Udah pusing – pusing, tapi gak bermanfaat kan kayak sia – sia perjuangan. Eiitsss, tapi jangan buru – buru menghakimi, sesuatu yang kita pelajari itu sia – sia, karena sesungguhnya belajar apapun itu tidak akan sia – sia. Lantas akan muncul pertanyaan ‘Buat apa kita pelajari itu semua kalo gak kepake buat kehidupan kita?’ Oke, buat para pelajar yang sed...

LEMAHNYA IMAN

  picture from google Pernah gak sih kalian merasa, kok hidup gua gini – gini aja ya? Atau merasa kok hidup dia banyak banget ya Allah kasih privilege sedangkan gua nggak? Atau pikiran – pikiran lainnya yang bisa buat efek negative justru di hidup kalian. Yups pasti semua orang pernah merasa seperti itu. Tapi tahukah kalian, kalau pikiran seperti itu hadir dari lemahnya iman kita sama Allah. Astagfirullah. Sebelum ke bahasan selanjutnya, saya disclaimer dulu, kalau saya menuliskan ini bukan berarti iman saya sudah kuat atau saya sudah paling taqwa. Sungguh tidak sama sekali seperti itu, tapi saya tuliskan hal ini justru buat jadi pengingat buat saya pribadi. Oke kita langsung ke topic kali ini. Dan mohon maaf kalo agak sedikit curcol, heheh Jadi beberapa bulan silam saya merasa hidup saya seperti kehilangan arah karena satu dan lain hal, yang tak perlu saya ceritakan disini. Singkat cerita saya pun merasa bingung terkait ‘apa tujuan hidup saya sebenarnya’ padahal kalo saja...

AKU MALU

  Karya : Arum Setyarini   Aku malu Ketika di bumi Palestina umat bersatu Aku hanya bisa menggerutu Atas masalah remeh temehku yang tak sepadu Dan aku tak sanggup membantu Juga bibirku begitu kelu Untuk mereka yang tengah memperjuangkan agama – Mu   Aku sungguh malu pada mereka Anak – anak, orang tua, dan pemuda yang menjadi syuhada Yang sudah mendapat balasan surga Sementara aku, yang masih berusaha menyembuhkan luka Luka yang amat tak seberapa Dibanding dengan mereka yang ada di jalur Gaza   Aku teramat malu pada mereka Karena merasa iba pada warga Palestina Padahal sebaliknya Mereka yang mempertahankan Al Aqsa secara nyata Sejatinya begitu dekat dengan surgaNya Sementara aku, yang hisabnya entah bagaimana Disini, hanya bisa merangkai kata Tak lupa mengirim untuaian doa   Aku benar – benar malu Disana mereka menghidupkan malam dengan begitu menggebu Di sepuluh malam terakhir Ramdhan- Mu Dengan perlengka...